Senin, 25 Februari 2013

JR #5 Manajemen Operasional dan Budaya 5R

MANAJEMEN OPERASIONAL DAN BUDAYA 5R

Manajemen operasional bertanggung jawab untuk memproduksi barang dan
 jasa dalam organisasi.
 • Manajemen operasional adalah studi tentang pengambilan keputusan dalam
 fungsi operasi.
 Pada definisi di atas, ada tiga hal yang perlu diperhatikan :
 • Fungsi, Manajer operasi bertanggung jawab untuk mengelola departemen atau fungsi dalam
 organisasi yang memproduksi barang dan jasa
 • Sistem, Mengacu pada sistem transformasi yang memproduksi barang atau jasa. Termasuk
 didalamnya adalah membuat rancangan dan analisis operasi
 • Keputusan, Menyatakan pengambilan keputusan sebagai unsur penting dalam manajemen
 opersional.

Sasaran operasi
 • Ditetapkan sebagai kriteria pengukuran
 prestasi :
 – Biaya, yang meliputi biaya tenaga
 kerja, biaya modal dan biaya opersi
 tahunan
 – Kualitas, sebagai sasaran maka
 kualitas produk atau jasa harus dijaga
 untuk kepuasan pelanggan
 – Penyerahan, mengacu pada
 kemampuan operasi untuk memenuhi
 permintaan penyerahan produk atau
 jasa kepada pelanggan secara konsisten
 – Fleksibilitas, dalam operasi produksi
 adalah reaksi yang cepat terhadap
 perubahan volume dan
 memperkenalkan produk baru
 Biaya
 Penyerahan Fleksibilitas

Kaizen
• Perbaikan Lingkungan Kerja dan Produktivitas Karyawan
• Kaizen berasal dari bahasa Jepang "kai" yang artinya "perubahan"
atau "perbaikan" dan "zen" yang artinya : "baik".
• Kaizen merupakan sistem pengambangan produktivitas, kualitas,
teknologi, proses produksi, budaya kerja, keamanan kerja, dan
kepemimpinan yang dilakukan terus menerus.
• Salah satu metode perubahan dan perbaikan yang dilakukan banyak
perusahaan adalah menerapkan 5S / 5R.
• 5S / 5R adalah cara untuk meningkatkan produktivitas dengan
melakukan kegiatan menata tempat kerja. Karena lingkungan kerja
yang nyaman, dan teratur, dapat meningkatkan efisiensi dan
produktivitas yang tinggi di perusahaan.

5R Etos kerja Orang Jepang
• Jepang selama ini kita kenal sebagai salah
satu negara didunia yang memiliki etos kerja
yang hebat.
• 5S berasal dari 5 kata dalam bahasa Jepang,
yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan
Shitsuke.
• 5S itu diterjemahkan sebagai 5R, Ringkas,
Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin. Banyak
perusahaan sudah mengadopsi budaya kerja
5R ini

Seiri : Ringkas
• Prinsip kerja ini merupakan prinsip kerja pemilahan
barang. Sering kali kita jumpai suatu lingkungan kerja
dengan kondisi barang yang tidak tertata rapi dan
terkesan semrawut.
• Dalam fase pertama ini, kita harus memilah antara
barang yang masih digunakan, dan yang tidak. Antara
barang yang reject dan yang siap pakai. Barang-barang
tersebut harus dipilah sesuai dengan tempatnya masing-
masing agar suasana kerja menjadi lebih ringkas.
• Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam me-
Ringkas adalah sebagai berikut:
– Frekuensi penggunaan barang (jarang, sering, selalu)
– Fungsi kerja barang (rusak, perlu perbaikan, bagus)

Seiton : Rapi
® Rapi merupakan fase kedua dalam prinsip kerja 5R. Fase ini
merupakan kelanjutan dari fase yang pertama. Setelah barang-
barang diringkas, selanjutnya barang tersebut dirapikan sesuai
dengan tempat penyimpanan dan juga standar penyimpanannya.
® Proses me-Rapi-kan ini dapat dikerjakan sesuai dengan metode
penyimpanan yang dilakukan. Misal barang disimpan berdasarkan
jenis materialnya, maka barang-barang tersebut juga harus
dirapikan sesuai dengan jenis materialnya.
® Yang akan diperoleh jika prinsip yang kedua ini berjalan adalah:
§ Mempermudah pencarian barang karena barang-barang sudah
terletak pada tempatnya
§ Mempermudah stock counting karena barang-barang sudah dirapikan
sesuai dengan standar penyimpanan
§ Kondisi kerja akan terlihat jauh lebih rapi dan sedap dipandang mata.

RAPI: Hal-hal yang perlu dikerjakan
• Hilangkan barang-barang yang dihampar
dilantai, dikolong dan sudut2 ruangan
• Tata hingga barang mudah ditemukan,
digunakan dan diambil
• Buat mudah dilihat dimana barang tersebut
berada
• Buat mudah untuk mengetahui barang.

Efektivitas kegiatan RAPI dilihat dari:
• Tanpa mencari
• Tanpa membungkuk
• Tanpa menggapai
• Semua barang ada tempatnya dan semua
barang ada ditempat

RAPI artinya:
• Setiap item yang masih diperlukan dalam
pekerjaan, Tersedia Tempatnya dan Jelas
Status Keberadaannya
• Setiap item dan tempat penyimpanannya
mempunyai Nama atau Kode Identifikasi yang
distandarkan
• Setiap orang mematuhi Aturan Penyimpanan
dan Ada Mekanisme Penyimpanan

Seiso : Resik
• Resik adalah R yang ketiga yang juga kelanjutan dari 2R sebelumnya.
Sesuai dengan namanya, Resik berarti membersihkan. Baik barang
maupun lingkungan. Contoh keadaan yang disebut sebagai Resik antara
lain:
– Tidak ada jaring laba-laba di ruangan kerja
– Tidak ada coretan tidak perlu di pintu, hand pallet, atau rack
– Forklift tidak berada dalam kondisi kotor, terutama akibat oli mesin
atau debu
• Dengan melakukan R yang ketiga ini, akan diperoleh beberapa keuntungan
seperti:
– Lingkungan kerja jauh lebih bersih
– Meningkatkan mood untuk bekerja karena lingkungan lebih bersih
– Kualitas barang akan lebih bagus karena tidak kotor, terutama untuk
barang yang sensitif terhadap kotoran seperti gear, seal, dan bracket
– Meningkatkan image perusahaan di mata orang lain

5 Prinsip R
• CLEAN, Bersihkan tempat kerja.
– Memungut: Tangan, Sekop kecil, Magnet Stick
– Mengelap: Kain lap, Kanebo
– Menyapu: Sapu, Penyapu, Ijuk
– Mencuci : Bahan pencuci, Washer/Cleaner Liquid
– Menghisap: Vacuum cleaner
– Menggosok: Sikat (Brusher)
– Mengecat: Kuas, Cat
INSPECT, Membersihkan juga sekaligus memeriksa. Apna
seharusnya, penyimpangan yang ada cepat dilaporkan dan lakukan perbaikan. Sehingga
pada saatnya akan dipakai untuk bekerja, kondisi telah siap dijalankan.
• DETECT, Mendeteksi sumber terjadi kotoran, ceceran, bocoran dan rembesan. Segera
tanggulangi. Yang terbaik yang seharusnya dilakukan adalah TIDAK MELAKUKAN KEGIATAN
KEBERSIHAN, namun alat selalu dalam kondisi mengkilap dan siap pakai.
• CORRECT, Lakukan tindakan koreksi setelah ditemukan sumber masalah. Hilangkan segera,
sebelum muncul masalah baru.
• PERFECT, Kondisi sempurna akan terjadi bila aktivitas perbaikan telah menyentuh hal-hal
yang terkait dengan pencegahan munculnya masalah lama dan kemungkinan bagi masalah
baru.

7 Langkah penerapan RESIK
1. Tetapkan Sasaran Penerapan Resik
2. Membagi Tugas dan Tanggung Jawab Resik
3. Tetapkan Metode Kebersihan
4. Tentukan Jadwal Kebersihan
5. Siapkan Sarana Kebersihan
6. Laksanakan Kebersihan
7. Membuat Standard Kebersihan Area Kerja
® Kegiatan ini adalah bukan milik CLEANING SERVICE. Ini adalah
tanggung jawab pekerja di Area tersebut. Operator MESIN #1,
bertanggung jawab terhadap Qualitas, Produktivitas, Kebersihan
Alat/mesin/meja kerja dan pelaporan hasil pekerjaannya. Bahkan
pada tingkat penerapan TPM (TOTAL PRODUCTIVE
MAINTENANCE), cakupan tanggung jawab operator hingga pada
level perawatan mandiri.

Seiketsu : Rawat
® Rawat adalah prinsip ke-4 dalam 5R. Rawat dimaksudkan
agar masing-masing individu dapat menerapkan secara
kontinyu ketiga prinsip sebelumnya.
®Dalam fase ini dilakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan 3R sebelumnya. Salah satu cara yang dapat
dilakukan adalah membuat checklist terhadap pekerjaan
yang harus dilakukan, terkait dengan 3R sebelumnya.
® Pelaksanaan fase Rawat ini akan membuat lingkungan
selalu terjaga dalam kondisi 3R secara terus menerus.
® Pemeliharaan barang – barang atau tempat kerja agar
teratur, rapi dan bersih, termasuk pada aspek personal dan
kaitannya dengan polusi / limbah pabrik

Shitsuke : Rajin
® Prinsip yang terakhir adalah Rajin. Fase ini lebih mengarah
kepada membangun kesadaran masing-masing individu
untuk secara konsisten menjalankan 4R sebelumnya.
Diharapkan secara disiplin, masing-masing individu dapat
menjalankan prinsip kerja tersebut meski tidak diawasi
oleh atasannya.
® Beberapa hal yang menunjukkan bahwa seseorang sudah
berada di level teratas dalam 5R ini adalah:
§Membuang sampah pada tempatnya
§Tidak meludah disembarang tempat
§Memungut sampah yang berceceran
§Melaksanakan piket kebersihan tanpa dikomando
§Merapikan barang tanpa harus ada perintah dari atasan

Manfaat 5R
5R akan memberikan dampak besar pada perusahaan seperti:
® Peningkatan image perusahaan
® Peningkatan sense of belonging karyawan
® Efisiensi
® Mengurangi waste
® Tempat kerja menjadi lebih luas
® Peralatan multi fungsi, satu untuk semua
® Penentuan lokasi dari barang-barang yang dibutuhkan
® Tempat kerja lebih bersih dan lingkungan kerja lebih cerah
® Pemantapan karyawan melalui tanggung jawab/rasa memiliki
® Keterbukaan komunikasi.

Bagaimanakah agar 5R dapat
berjalan?
• Pertanyaan mendasar yang selalu diajukan adalah seperti itu. Secara teori
sangat mudah menjalankan 5R, namun 5R ini adalah masalah budaya.
Mengubah budaya kerja tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.
Butuh komitmen, ketelatenan, dan semangat.
– Segalanya harus dimulai dari atas. Untuk mendukung pelaksanaan 5R,
pihak owner dan top management harus giat untuk menggalakkan budaya
ini. Tanpa dukungan dari yang diatas, hal ini akan sulit dilakukan
– Melakukan kampanye 5R dengan memasang slogan dan poster terkait 5R
– Breakdown tiap bagian / tim dalam perusahaan untuk membuat pola kerja
terkait 5R
– Memantau pelaksanaan program kerja masing-masing bagian yang telah
dibuat
– Jika perlu, adakan kompetisi 5R antar bagian dalam perusahaan dengan
sedikit rangsangan berupa bonus atau hadiah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar